Plaza Quantum UI kita desain cukup sederhana, saking sederhananya kita hanya mampu meraih juara 3, tim kita: Gatot Suprihadi, Dita Trisnawan, dan Saya.
Konsepnya secara fungsi merupakan Bangunan Exhibition, terdiri dari 4 lantai sehingga kita buat bangunan se fleksibel mungkin. katanya pak Imam Djokomono, kotak memiliki peluang untuk berkembang, berubah, dan fleksibel.
Konsep pendekatan artistik pake teori Quantum, yang menyatakan bahwa satu partikel terdiri dari 2 gelombang yang berada pada 2 posisi yang bergantian, yang teori ini berkembang menjadi teori Superposisi, yaitu suatu partikel berada pada 2 posisi yang berlawanan pada satu waktu. akhirnya kita pakai cermin sebagai grand design generator untuk menciptakan superposisi tersebut. Teori ini dipilih sebagai pendekatan kepada label bangunan quantum. Namun pada dasarnya pendekatan Quantum bisa digunakan sebagai pendekatan artistik yang cukup up to date untuk gaya arsitektur masa kini.
Bangunan berusaha merefleksikan bangunan eksisting dengan penempatan mirror curtain yang cukup besar sehingga image plaza merupakan image bangunan Jurusan Elektro- "sebuah penerjemahan teori quantum". Kontekstualitas dijaga dengan menghadirkan bangunan yang tipis, dengan atap miring, dan penggunaaan material kaca dan bata. Bangunan juga berusaha berkomposisi dengan massa eksisting dengan menciptakan plaza terbuka di tengah-tengahnya.
kelemahan desain ini adalah : gajah di pelupuk mata tak tampak! bangunan ini dibangun antara 2 gedung, tapi hanya satu gedung yang kita respon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar